Rp23,4 Triliun Opsi Bitcoin dan Ethereum Kedaluwarsa 23 Agustus


Opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) dengan total nilai US$1,5 miliar (Rp23,4 triliun) akan segera kedaluwarsa, sementara pasar tetap relatif tenang. Namun, stabilitas ini mungkin tak kan berlangsung lama.

Pasalnya, pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, yang dimulai hari ini (23/8), dipandang sebagai peristiwa makro paling signifikan bulan ini. Investor sangat menaruh fokus pada kabar terkait potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Apa yang Bakal Terjadi pada Pasar Opsi Bitcoin dan Ethereum Pasca Kedaluwarsa?

Menurut Deribit, US$1,12 miliar lebih opsi Bitcoin akan kedaluwarsa, dengan titik sakit maksimum di US$60.000. Batch opsi ini mencakup 18.440 kontrak, atau susut dari 24.383 minggu lalu. Rasio put-to-call tetap stabil di angka 0,83.

Adapun istilah “titik sakit maksimum” dalam area trading opsi adalah level harga di mana paling banyak opsi berakhir tanpa nilai. Ini menyebabkan kerugian finansial terparah bagi holder opsi dan pembayaran terkecil bagi penjual. Biasanya, ini adalah titik di mana market maker berusaha keras untuk mengendalikan harga.

Di sisi lain, “rasio put-to-call”, yang membandingkan jumlah put (taruhan pada penurunan) dengan call (taruhan pada kenaikan), memberikan wawasan lebih lanjut. Rasio di bawah 1 mencerminkan sentimen bullish dengan lebih banyak call daripada put. Sementara, rasio di atas 1 mencerminkan prospek bearish.

Baca Juga: Penjelasan Perdagangan Opsi dan Cara Trading Crypto Options bagi Pemula

Expiring Bitcoin Options
Kedaluwarsa Opsi Bitcoin | Sumber: Deribit

Untuk Ethereum sendiri, opsi senilai US$378,39 juta akan kedaluwarsa Jumat ini. Opsi ini mencakup 141.410 kontrak, yang artinya turun dari angka 183.821 pekan lalu. Titik sakit maksimumnya ada di US$2.625, dengan rasio put-to-call sebesar 0,92.

Expiring Ethereum Options
Kedaluwarsa Opsi Ethereum | Sumber: Deribit

Analis dari Greeks.live telah mengomentari kondisi pasar menjelang kedaluwarsa hari ini. Mereka menyatakan agenda makro dan data pekan ini tidak menyebabkan pergerakan pasar yang substansial. Sehingga, ini mengakibatkan penurunan berkelanjutan dalam volatilitas historis (historical volatility / HV) aset kripto. Juga, berangsurnya penurunan dalam ekspektasi volatilitas di pasar opsi.

“Melihat data opsi, posisi dalam opsi mingguan terus menurun, di mana posisi yang hanya mewakili kurang dari 7% dari total minggu ini. Tidak ada peningkatan IV yang signifikan pada pertemuan tahunan bank sentral minggu ini. Dengan pasar yang relatif datar, menunggu nampaknya menjadi strategi terbaik. Data opsi menunjukkan bahwa pasar berada dalam siklus yang sangat tenang, dengan struktur jangka yang solid dan ekspektasi volatilitas masa depan yang menyusut secara bertahap di pasar opsi,” kata analis Greeks.live.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga US$61.270, mencerminkan reli sebesar 0,7% dalam 24 jam terakhir. Sama halnya, Ethereum terpantau menguat 2,1% dan nyaris menyentuh US$2.700.

Baca Juga: 8 Aplikasi Crypto Futures Trading Terbaik 2024

Secara historis, kedaluwarsa kontrak opsi kerap memicu pergerakan harga yang tajam namun sementara. Hal ini serta-merta dapat melahirkan ketidakpastian serta volatilitas ketika trader bersiap menghadapi perubahan ini. Namun, pasar biasanya kembali stabil sesaat setelah kedaluwarsa opsi.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *