Minggu ini membawa kekacauan sekaligus kemajuan di dunia kripto. Peretasan sebesar US$42 juta di BingX mengguncang pasar, memunculkan pertanyaan tentang celah keamanan di crypto exchange ternama. Di saat yang sama, airdrop kontroversial Hamster Kombat menyulut amarah komunitas lantaran jutaan pemain didiskualifikasi dari menerima token.
Peristiwa-peristiwa ini menyoroti janji dan tantangan industri yang terus berkembang, menarik perhatian regulator serta para inovator.
1. BingX Pulihkan Layanan Setelah Peretasan Kripto Senilai US$42 Juta
Pada 20 September, crypto exchange BingX mengalami peretasan yang mengakibatkan kerugian lebih dari US$42 juta dalam bentuk aset digital.
Awalnya, pelanggaran keamanan ini mengungkapkan transaksi mencurigakan sebesar US$13,6 juta. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, jumlah kerugian meningkat menjadi lebih dari US$26 juta, hingga akhirnya mencapai total US$42 juta.
Aset yang raib mencakup berbagai jenis aset kripto. Di antaranya termasuk 4,44 juta USDT (US$4,4 juta), 1 juta WUSD (US$1 juta), 608.660 USDC (US$608.660), dan 9,38 BTCB (US$590.000). PeckShield beserta jajaran pakar keamanan lainnya mengonfirmasi bahwa para penyerang mentransfer dana tersebut ke alamat wallet yang teridentifikasi sebagai ‘0xF7e8’. Data on-chain juga menguak temuan bahwa para pelaku dengan cepat menukar aset curian tersebut menjadi Ethereum (ETH) dan BNB.
Terlepas dari parahnya kerugian, Chief Product Officer BingX, Vivien Lin, meyakinkan pengguna bahwa perusahaan akan mengganti seluruh kerugian menggunakan cadangan modal mereka.
“Tim teknis kami mendeteksi akses jaringan yang tidak normal, yang mengarah pada dugaan serangan peretas terhadap hot wallet BingX. Kami segera memulai rencana darurat, termasuk transfer aset secara mendesak dan penangguhan penarikan. Ada kerugian aset, tetapi jumlahnya kecil dan masih dalam perhitungan,” tulis Lin di X/Twitter.
Menyusul insiden ini, BingX berhasil memulihkan layanannya. Penarikan untuk aset utama seperti Bitcoin (BTC) dan USDT kembali dibuka pada 21 September, dan layanan deposit sepenuhnya dipulihkan pada 22 September.
2. Kontroversi Airdrop HMSTR Hamster Kombat: Drama yang Terungkap
Hamster Kombat, game tap-to-earn populer di Telegram, menghadapi reaksi keras minggu ini setelah aksi diskualifikasi lebih dari 63% pemainnya dari airdrop token HMSTR yang sangat dinanti. Airdrop yang bergulir pada 26 September ini bertujuan untuk menebar 60 miliar token kepada 131 juta pemain yang memenuhi syarat dari musim pertama game tersebut.
Namun, kontroversi muncul ketika Hamster Kombat menerapkan langkah-langkah anti-cheat pada menit-menit terakhir. Strategi baru ini bermuara pada pelarangan terhadap 2,3 juta akun yang diduga mengeksploitasi sistem reward dalam game.
Pasalnya, banyak pemain yang telah menginvestasikan waktu signifikan untuk mengumpulkan Points Per Hour (PPH) tiba-tiba terdiskualifikasi. Langkah ini tak ayal menyebabkan kemarahan di media sosial.
Kontroversi semakin memanas ketika harga token HMSTR mengalami volatilitas signifikan usai diperdagangkan di crypto exchange utama. Token ini mulai diperdagangkan seharga US$0,014 tetapi dengan cepat turun 20% menjadi US$0,011 hanya dalam beberapa jam. Ketika sentimen pasar semakin menurun, harga terus meluncur turun hingga mencapai sekitar US$0,0068506.
Terlepas dari reaksi keras ini, pengembang Hamster Kombat tetap yakin bahwa sistem anti-cheat mereka akan menjamin distribusi reward yang adil. Walaupun nilai token telah drop drastis, pengembang optimistis mengenai prospek jangka panjang token ini.
3. Kamala Harris Dukung Crypto & AI dalam Pidato Kampanye
Minggu ini, Wakil Presiden Kamala Harris mengguncang industri teknologi dan kripto dengan dukungan langsung pertamanya terhadap aset kripto sebagai bagian dari kampanye presidennya. Berbicara di acara penggalangan dana di New York, Harris menekankan pentingnya mendorong inovasi dalam AI dan aset digital, menempatkannya sebagai krusial untuk mempertahankan daya saing global Amerika.
“Kita akan bermitra bersama untuk berinvestasi dalam daya saing Amerika, untuk berinvestasi di masa depan Amerika. Kami akan mendorong teknologi inovatif seperti AI dan aset digital sambil melindungi konsumen dan investor kita,” kata dia.
Pernyataan ini menandai pergeseran signifikan dalam platform kebijakan Harris, menyelaraskannya dengan tokoh kunci di industri kripto, seperti Chris Larsen, pendiri Ripple, yang telah mendukung kampanyenya secara terbuka. Larsen, pendukung regulasi blockchain, percaya pendirian Harris dapat membantu mendorong kejelasan regulasi yang sangat dibutuhkan di ruang aset digital.
4. Binance Bantah Tuduhan Kebocoran Data yang Libatkan 13 Juta Pengguna
Minggu ini, rumor beredar tentang Binance, salah satu bursa kripto global terbesar, mengenai pelanggaran data potensial yang mempengaruhi 13 juta pengguna. Laporan muncul di forum web gelap yang mengklaim sekelompok penjahat siber, yang dikenal sebagai “Greavys,” memiliki akses ke informasi pengguna yang sensitif. Informasi ini mencakup nama, alamat email, nomor telepon, dan detail residensial.
Data yang diduga ditawarkan untuk dijual melalui saluran Telegram, menimbulkan kekhawatiran dalam komunitas Binance. Namun, Binance dengan cepat menanggapi klaim ini, menyangkal adanya pelanggaran data.
“Tim keamanan kami telah menyelidiki masalah ini secara menyeluruh, dan tidak ada bukti kebocoran data. Kami tetap berkomitmen untuk melindungi informasi pengguna kami,” terang juru bicara Binance dalam sebuah pernyataan kepada BeInCrypto.
5. CZ Bebas Dini Pasca Menjalani Hukuman Terkait Tuduhan Binance
Changpeng Zhao (CZ), pendiri sekaligus mantan CEO Binance, dijadwalkan untuk pembebasan dini dari tahanan federal setelah menjalani hukuman selama empat bulan. CZ dipenjara karena melanggar Bank Secrecy Act, dengan tuduhan berasal dari kegagalan Binance dalam menerapkan langkah-langkah know-your-customer (KYC) yang memadai.
Semula, pembebasan CZ dijadwalkan pada tanggal 29 September. Namun, karena aturan federal yang memungkinkan pembebasan dini ketika tanggal resmi jatuh pada akhir pekan, laporan terbaru menunjukkan dia akan dibebaskan lebih awal, pada tanggal 27 September.
Awalnya, CZ menghadapi hukuman mungkin selama 36 bulan. Namun, hukumannya secara signifikan dikurangi melalui penyelesaian dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ).
Terlepas dari masalah hukumnya, CZ tetap menjadi sosok yang sangat berpengaruh di industri kripto. Banyak orang dalam industri ini mengantisipasi bahwa dia akan kembali fokus pada usaha baru di blockchain, kecerdasan buatan, dan bioteknologi.
Meskipun tercoreng oleh masalah hukum, warisannya di Binance masih dianggap sangat penting untuk pertumbuhan likuiditas kripto global. Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, komentar tentang dampak CZ.
“Jangan meremehkan CZ. Dia pantas mendapatkan penghargaan atas kontribusinya. Meskipun Binance menghadapi tantangan, pencapaian CZ jauh melampaui kesalahannya,” ucap Ju.
Bagaimana pendapat Anda tentang peristiwa yang terjadi di industri kripto selama pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.