Pada kuartal kedua tahun 2024, pasar kripto menunjukkan perpaduan bernuansa antara narasi baru dan perubahan harga yang signifikan. Kendati total kapitalisasi pasar kripto turun 14,4%, berakhir pada US$2,43 triliun, faktanya, beberapa sektor, seperti meme coin, aset dunia nyata (real-world asset / RWA), artificial intelligence (AI), dan decentralized physical infrastructure network (DePin), tampil menjadi yang terunggul.
Meskipun Bitcoin mengalami halving, kinerja pasar secara keseluruhan memang suram di Q2 2024. Hanya beberapa sektor tertentu yang mencatat keuntungan.
Narasi Kripto yang Dominan di Q2 2024
Meme coin tak hentinya mencuri perhatian pasar, dengan narasi yang berpusat pada token ‘bertema kucing’ meroket ke dalam top 15 narasi kripto. Uniknya, 4 dari 15 narasi kripto yang paling banyak komunitas bicarakan adalah terkait dengan meme coin. Kemudian, ekosistem blockchain seperti Solana (SOL), Ethereum (ETH), Base, dan TON juga tetap menonjol. Adapun Solana dan Base bersama-sama berhasil menggaet 22,9% dari perhatian pasar.
Sorotan juga tertuju pada integrasi RWA dan AI di ekosistem blockchain. DePin, narasi yang relatif baru, mendapatkan perhatian karena menjanjikan untuk merevolusi infrastruktur dengan mendesentralisasikan aset fisik. Tak ayal, ini menambahkan lapisan inovasi pada aplikasi blockchain.
Meskipun pasar secara keseluruhan tergelincir, narasi-narasi ini menunjukkan ketangguhan dan juga pertumbuhan industri. Pergeseran ini menandakan perubahan preferensi investor pada investasi tematik dan spekulatif. Selain itu, total volatilitas tahunan pasar kripto masih tetap tinggi di angka 48,2%. Temuan ini mencerminkan ketidakpastian yang terus berlangsung dan perubahan cepat dalam sentimen investor.
Lebih lanjut, laporan CoinGecko juga membahas peristiwa penting lainnya di kuartal keempat tahun 2024. Misalnya, wali amanat Mt. Gox mulai memindahkan simpanan 140.000 BTC dan pemerintah Jerman mulai menjual Bitcoin yang disita. Serangkaian manuver ini terjadi berbarengan dengan reaksi pasar yang tajam.
Di samping itu, Ethereum mengalami pergeseran inflasi di Q2, dengan tambahan bersih 120.818 ETH ke pasokan yang beredar. Ini menandai pergeseran yang signifikan dari tren deflasi sebelumnya. Hal ini terimbas oleh susutnya burn rate sebesar 66,7% akibat melambatnya laju aktivitas jaringan.
Adapun crypto exchange melihat tren yang berbeda. Centralized exchanges (CEX) seperti Binance dan Bybit mengalami nasib yang bervariasi.
Pangsa pasar Binance bertengger di level 45%, terlepas dari susutnya volume perdagangan. Sementara, pangsa pasar Bybit melejit menjadi 12,6%. Decentralized exchange (DEX) seperti Uniswap dan platform baru Thruster dan Aerodrome mencatat ledakan volume yang substansial. Tak dimungkiri, ini lantaran mereka diuntungkan dari perdagangan meme coin dan aktivitas airdrop.
Dalam sebuah wawancara dengan BeInCrypto, Bobby Ong, Co-founder CoinGecko, berbagi bahwa prospek untuk paruh kedua tahun 2024 tetap optimistis dengan dibalut kehati-hatian.
“Pasar kripto memasuki periode konsolidasi pasca-Bitcoin halving di tengah perkembangan yang beragam di Q2, di mana airdrop token khususnya menjadi sorotan. Meskipun prospek untuk paruh kedua tahun 2024 lebih suram, kami melihat tanda-tanda positif termasuk membaiknya kondisi ekonomi makro, dan tim terus membangun terlepas dari aksi harga,” ujar Ong kepada BeInCrypto.
Bagaimana pendapat Anda tentang sektor-sektor yang memimpin tren kripto di kuartal kedua tahun 2024 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.