Harga Bitcoin Melorot Pasca Halving, Ini Kata Bos Indodax



Momentum Bitcoin halving yang lama ditunggu banyak pihak akhirnya sukses terlaksana pada 20 April pukul 07:09 WIB. Menariknya, peristiwa yang digadang-gadang mampu melambungkan harga jawara kripto ini malah menunjukkan hasil sebaliknya.

Pantauan Indodax menunjukkan, saat halving terjadi, harga Bitcoin (BTC) melorot ke level Rp1,03 miliar. Padahal, sebelum gelaran 4 tahunan ini berlangsung, harga BTC masih berada di rentang Rp1,1 miliar per koin.

Menyikapi hal itu, Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengatakan, kondisi halving yang terjadi kali ini sedikit berbeda dan unik. Pasalnya, jika mengacu pada tren harga historis, harga BTC baru mengalami kenaikan setelah halving. Namun kali ini, tren kenaikan harga sudah terjadi sebelum halving.

Menurutnya, terdapat beberapa sentimen yang menyebabkan harga Bitcoin mengalami penurunan. Salah satunya adalah konflik geopolitik antara Israel dan Iran. Meski demikian, Oscar tetap optimistis bahwa harga Bitcoin akan mengalami pertumbuhan, mengingat secara empiris pasar kripto akan memperlihatkan pertumbuhan positif dalam 6 hingga 8 bulan setelah halving dan naik menuju level all-time high (ATH).

“Ini adalah halving ke-4 dan halving ke-3 untuk Indodax. Efeknya itu baru dirasakan pasca halving terjadi yaitu setelah supply Bitcoin dipotong setengahnya. Sebelumnya, harga BTC biasanya dapat mengalami peningkatan dua kali lipat atau lebih setelah halving,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Bitcoin Halving Terjadi Lebih Cepat dari Periode Sebelumnya

Peristiwa halving kali ini juga dikatakan Oscar terjadi lebih cepat dari periode sebelumnya, seperti halving tahun 2020 yang berlangsung di bulan Mei, dan halving tahun 2016 yang terjadi di bulan Juli. Sehingga menurutnya, bull market kripto tidak akan rampung akhir tahun ini.

Besar kemungkinan, pasar baru akan mulai bergerak secara positif di kuartal perdana atau pertengahan tahun 2025 mendatang.

Ditambah, minat masyarakat terhadap kripto jelang halving juga cukup tinggi. Dalam catatan Oscar, terdapat lonjakan substansial pada transaksi BTC sejak tanggal 4 April 2024.

“Lebih dari 450.000 transaksi terkonfirmasi setiap hari selama 11 hari berturut-turut. Tren ini juga diikuti oleh kenaikan biaya transfer yang dimulai sejak 11 hari yang lalu, naik dari US$2,86 menjadi US$9,09 hanya dalam waktu tiga hari,” tambahnya.

Oscar juga menegaskan, efek dari halving tidak hanya terbatas pada satu hari, melainkan berdampak panjang di periode selanjutnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *